Naskah Legenda Aceh Gunung Seulawah AGAM dan INONG


Legenda Gunung Seulawah Agam & Inong.

          Pada zaman dahulu di sebuah daerah bernama ’tanah rencong’ yaitu tepatnya di aceh rayeuk. Daerah yg terdapat banyak pepohonan dan binatang binatang buas, ternyata memiliki banyak keanekaragaman hayati. Suasana yang sejuk dan pemandangan yang indah, yang membuat desa yang di beri nama seulawah itu mempunyai banyak kehidupan.
          Di desa seulawah hiduplah seorang anak muda yang bernama  agam. Agam adalah seorang anak yang lahir dari keluarga yang sederhana dari pasangan teungku Tjud Nyak Agam dan Cut Nyak Puteh .seorang anak yang di kenal dengan ketampanannya  dan sifatnya yang baik hati serta rajin membantu orang tua,keseharian Agam yang sering membantu ayahnya untuk memcari kayu bakar di hutan, pada hari itu ayah nya sedang sakit dan tidak dapat bergerak lagi, karna demikian Cut Puteh merasa sedih melihat nasib keluarga nya itu yang biasa suamianya setiap hari harus mencari kayu bakar di hutan untuk dapat masak, seketikan saat itu Agam merasa kasihan dengan keadaan ayah nya yang menjadi tulang punggung keluarga nya, karna agam sering ikut ayahnya ke hutan, maka dengan rasa cintanya kepada keluarga, Agam dengan beraninya untuk pergi sendiri, suasana sore pun hampir tiba, Agam mulai bergegas untuk ke hutan, pada saat itu Cut Puteh dengan rasa sedih tidak tega dengan rasa sedih tidak tega melihat Agam sendiri untuk mencari kayu bakar, dan pada akhirnya Cut Puteh menitipkan pesan kepada anak semata wayangnya.
Cut Puteh : “Nak. . .,pergilah kamu untuk mengantikan ayahmu, tapi ingat satu hal pesan emak.(sambil mengusap kepala Agam) “kamu jangan pernah masuk ke dalam gua yang terdapat dekat pohon jathoe itu,karena kamu tidak akan bisa pulang lagi ke sini,apabila kamu mendengar teriakan seorang wanita dekat gua itu jangan mencari asal suara itu
          Dan akhirnya Agam pun berpamitan pada orang tuanya sambil mencium tangannya kedua orang tua nya Agam pun pergi kehutan dengan membawa parang dan selembar goni
*Rekaman peristiwa (ifen)
          Dalam perjalan menuju kehutan yang menghabiskan waktu lebih dari 1 jam dari Desa Selawah.setiba nya di hutan, Agam mendengar suara perempuan yang berteriak meminta tolong,setelah mendengar itu Agam mencari sumber suara tersebut,dan kemudian Agam menemukan seorang perempuan yang sedang menangis di bawah pohon jathoe.Kemudian Agam menghampiri perempuan tersebut.
          Sebelumnya pada zaman dahulu ada seorang yang dikutuk karena suatu perihal yang belum diketahui penyebabnya hingga memunculkan kepercayaan jika berada di dalam hutan dan mendengar suara jeritan perempuan jangan mencari sumber suara itu. Karena menurut kepercayaan,wanita itu menyamar menjadi seorang wanita jelmaan.
          Saat Agam ingin membawa Inong kerumahnya,di tengah perjalanan ia bertemu dengan seorang kakek,lalu si kakek memberikan sebuah petuah.
          Kakek :”wahai anak muda,kenapa  kamu berada disini dengan seorang wanita?”
          Agam:”saya hendak mencari kayu bakar,namun ditengah jalan saya mendengar jeritan seorang wanita,lalu saya menghampirinya karena penasaran.”
          Kakek:”mengapa kamu tadi menjerit?”
Sedangkan yang ditanya hanya diam tidak mengeluarkan sepatah kata.
          Kakek:”wahai anak muda, bukankah ibu kamu telah memberi pesan kepadamu?”
          Agam:”iya akan tetapi, saya sangat penasaran dan iba melihat seorang gadis sendirian ditengah hutan.”
          Kakek:”yasudah, wahai anak muda, pesan kakek apabila kamu menemukan sebuah goa janganlah kamu masuk dan berteduh disitu,lebih baik jika kamu ingin berteduh lebih baik kamu berteduh di tempat lain!”
          Agam:”terima kasih, kek atas petuah yang telah kakek berikan.”
          Lalu ditengah perjalanan hujan mengguyur,Agam pun panik karena hari sudah hampir larut dan ia bersama seorang wanita. Dan di situlah Agam lupa akan petuah kakek dan ibunya,dan dia pun masuk ke goa untuk berteduh dengan si perempuan itu. Halilintar,hujan semakin keras dan deras,halilintar menyambar-nyambar. Agam ketakutan ia teringat akan petuah ibu dan kakek tadi. Ingin iya mematuhi petuah itu tapi “Nasi telah jadi bubur” semua telah terjadi,ia telah melanggar semua petuah itu.Agam pun semakin ketakutan, angin bertiup dengan kencang, perlahan terkutuklah Agam dan Inong menjadi sebuah gunung yang sekarang disebut dengan Gunong Seulawah Agam dan Gunong Seulawah Inong.
          Gunung seulawah Inong kini berada di Kabupaten Aceh Besar yang beribukota Janthoe.kini jika melewati perjalanan ke ibukota Provinsi Aceh kita akan menjumpai dua buah gunung yang membelah jalan Banda Aceh_Medan.


Lihat Videonya di Youtube Rahmat Razi Aulia






Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Singkat Rahmat Razi Aulia

Pesona Wisata Pidie